Pengelolaan Museum La Galigo Sebagai Daya Tarik Wisata Buatan
Disusun Oleh :
Dwita Sarungallo
Indriyani Syahrida Muwatir
Michael Sirina
Dwita Sarungallo
Indriyani Syahrida Muwatir
Michael Sirina
Museum adalah salah satu lembaga yang bertugas untuk mengumpul, merawat benda-benda manusia untuk kepentingan-kepentingan pendidikan. Tugas mengumpul, merawat, pempublikasian. Unsur penting museum harus terdiri dari bangunan utama, bangunan pengelolaan administrasi, bangunan penyimpanan perpustakaan bangunan pelestraian. Di Kota Makassar, provinsi Sulawesi Selatan, terdapat sebuah museum yakni museum La Galigo. Museum ini berdiri pada tahun 1938 dengan nama Celebes museum yang dikelola oleh pemerintah Nederlandsch-indie ( Hindia Belanda ) di kota Makassar.
( Gambar 2 Salah satu benda koleksi yang terdapat di Museum La Galigo )
Sumber : Tim penulis
Mengelola Museum Dalam Perspektif Pendidikan.
Fungsi pendidikan museum pada awalnya difokuskan pada anak-anak sekolah ketika mereka melakukan kunjungan ke museum. Namun, seiring dengan perkembangan museum dan perannya untuk pengembangan pendidikan, fungsi pendidikan museum saat ini sudah beralih kepada tidak hanya untuk anak-anak sekolah, tetapi juga untuk kalangan orang-orang dewasa atau masyarakat luas. Pendidikan yang dimaksud dalam konteks museum adalah akumulasi antara fakta dan informasi (Ambrose dan Paine, 2006; Greenhill, 1994).
Pengelolaan dimuseum Lagaligo ditangani oleh seksi edukasi dan publikasi museum, yang dimana kegiatan yang dilakukan yaitu : untuk mempublikasikan ke masyarakat terutama ke anak didik , memberikan data-data kepada yang mmbutuhkan kemudian membuat berita-berita dikoran, dan menyusun buku tentang benda koleksi museum.
|
![]() |
( Gambar 3 Salah satu benda koleksi yang terdapat di Museum La Galigo )
Sumber : Tim penulis
Museum Dalam Perspektif Pariwisata
Museum memiliki beraneka ragam fungsi, mulai dari fungsi edukasi, rekreasi, dan sebagainya. Sehingga museum memiliki keunikan tersendiri sebagai daya tarik wisata. Khususnya dalam Pengelolaan Museum La Galigo sebagai daya tarik wisata yaitu dengan memenuhi kebutuhan pengunjungnya mulai dengan melakukan berbagai kegiatan mulai dari sosilaisasi, pameran, pemeliharaan benda koleksi, dan tantunya menjaga benda koleksi museum agar tetap meiliki nilai serta keaslian dan tentunya didampingi oleh tenaga yang professional yang mengetahui tentang museum.
|
![]() |
(Gambar 4 Perpustakaan Museum La Galigo)
Sumber : Tim Penulis
Strategi yang dilakukan Museum La Galigo untuk menarik wisatawan yaitu dengan membuat kegiatan seminar atau sosialisasi , menjelaskan apa itu museum, tugas dan harapan setelah berkunjung di museum. Melakukan pameran tentang museum dan koleksi benda – benda yang ada di dalam museum dan melakukan event – event serta memberikan informasi melalui website atau social media. Untuk Museum La Galigo perlu ditambahkan strategi yang digunakan yaitu dengan cara 1) Museum perlu menyediakan ruang teater untuk memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk menyaksikan video tentang museum dalam bentuk film singkat (short movie) yang berkaitan dengan informasi museum dan bagaimana keterkaitan koleksi tersebut dengan kehidupan manusia saat ini. 2) Mempublikasikan dan mengoptimalkan perpustakaan yang ada untuk menyediakan literatur dan data – data yang berkaitan dengan artefak ataupun koleksi – koleksi Museum La Galigo lainnya, dan juga untuk memberikan informasi yang lebih lanjut kepada pengunjung yang ingin mengetahui lebih mendalam tentang informasi benda – benda koleksi museum. Serta membuat program – program tetap yang terus dapat berkelanjutan seperti membuat program edukasi untuk sekolah – sekolah agar dapat memberikan pengalaman dan pengenalan tentang museum sejak dini dan menambah pengetahuan baru bagi siswa – siswa tersebut, tentang pentingnya mengunjungi museum. 3) Mempublikasikan dan memamerkan benda – benda penemuan terbaru yang menjadi koleksi museum, sehingga pengelola dapat memberikan informasi yang baru dan dapat menarik perhatian para pengunjung.
DAFTAR PUSTAKA
Ambrose, Timothy dan Paine, Crispin. (2006). Museum Basic , 2nd edition , London and New York: Routledge.
|
Komentar
Posting Komentar